Tips yang sangat bermanfat dengan Rating 5/5 dari 1 Review pembaca
Ternyata Masker Bisa Mengurangi Hingga 70% Terpapar Covid-19
Masker Non-Medis
Jumlah penderita positif Covid-19 Corona Virus di Indonesia sampai saat ini (15 April 2020) 4.839, pasien sembuh 426, dan pasien meninggal 459. Jumlah ini tentu bukan harapan kita semua dimana terjadi terus menerus penambahan setiap harinya.
Dengan kondisi seperti ini, Pemerintah Indonesia selalu menghimbau sejak beberapa minggu yang lalu untuk selalu mengenakan maskerketika sedang berada atau beraktifitas di luar rumah.
Sejak Februari lalu Pemerintah telah menganjurkan pemakaian Maskerkepada masyarakat yang sedang berada di luar ruang, yang kebetulan sedang merasa kurang enak badan (Kurang Sehat). Namun baru-baru ini, karena lonjakan kasus pasien positif Corona kian bertambah banyak, Anjuran pemakaian masker tidak hanya kepada mereka yang merasa kurang sehat saja melainkan, kepada mereka yang sehat juga.
Hal ini sesuai dengan tindakan antisipasi yang baru-baru ini di riset para Ahli Medis di Amerika. Bahwa menurut penelitian, Penularan Covid-19 dapat terjadi atau terpapar kepada orang lain melalui percakapan dan pernapasan langsung dengan orang yang positif Corona. Oleh karena itu, selain penyemprotan Disinfektan, Cuci Tangan, dan Hand Sanitizer, Masker merupakan langkah yang jitu untuk membantu menghambat penyebaran Covid-19.
Antisipasi ini bertujuan untuk kita berhati-hati ketika sedang beraktifitas atau berbaur. Sebab terdapat pula penderita terinfeksi Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala (Asimptomatik). Sayangnya saat itu (sebelum menunjukkan Gejala) mereka sudah mampu menularkan Virus Corona kepada orang lain yang berinteraksi langsung dengan penderita, salah satunya melalui paparan dari percakapan dan pernapasan saat berbicara.
Karena beberapa alasan tersebut di atas, maka atas himbauan dari pemerintah Indonesia maupun atas kesadaran sendiri, saat ini sudah seharusnya selalu menggunakan masker untuk berjaga-jaga ketika sedang di luar rumah atau beraktifitas.
Jika masker medis saat ini hampir langka dan jikalau ada harganya hampir berlipat lipat, tidak mengurangi manfaat jika harus menggunakan masker non-medis biasa (kain). Bahkan akan lebih menghemat kantong dan dapat dicuci ulang.
Tapi tentunya pilih masker yang terkait rapat, yang menutup keseluruhan hidung dan mulut, serta gunakan selalu masker 2 atau 3 lapis untuk antisipasi yang lebih aman. Jika Anda ingin tahu spesifikasi masker non-medis yang sesuai persyaratan minimal, simak gambar di bawah ini.
 |
| Masker Non-Medis |
Jumlah penderita positif Covid-19 Corona Virus di Indonesia sampai saat ini (15 April 2020) 4.839, pasien sembuh 426, dan pasien meninggal 459. Jumlah ini tentu bukan harapan kita semua dimana terjadi terus menerus penambahan setiap harinya.
Dengan kondisi seperti ini, Pemerintah Indonesia selalu menghimbau sejak beberapa minggu yang lalu untuk selalu mengenakan maskerketika sedang berada atau beraktifitas di luar rumah.
Sejak Februari lalu Pemerintah telah menganjurkan pemakaian Maskerkepada masyarakat yang sedang berada di luar ruang, yang kebetulan sedang merasa kurang enak badan (Kurang Sehat). Namun baru-baru ini, karena lonjakan kasus pasien positif Corona kian bertambah banyak, Anjuran pemakaian masker tidak hanya kepada mereka yang merasa kurang sehat saja melainkan, kepada mereka yang sehat juga.
Hal ini sesuai dengan tindakan antisipasi yang baru-baru ini di riset para Ahli Medis di Amerika. Bahwa menurut penelitian, Penularan Covid-19 dapat terjadi atau terpapar kepada orang lain melalui percakapan dan pernapasan langsung dengan orang yang positif Corona. Oleh karena itu, selain penyemprotan Disinfektan, Cuci Tangan, dan Hand Sanitizer, Masker merupakan langkah yang jitu untuk membantu menghambat penyebaran Covid-19.
Antisipasi ini bertujuan untuk kita berhati-hati ketika sedang beraktifitas atau berbaur. Sebab terdapat pula penderita terinfeksi Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala (Asimptomatik). Sayangnya saat itu (sebelum menunjukkan Gejala) mereka sudah mampu menularkan Virus Corona kepada orang lain yang berinteraksi langsung dengan penderita, salah satunya melalui paparan dari percakapan dan pernapasan saat berbicara.
Karena beberapa alasan tersebut di atas, maka atas himbauan dari pemerintah Indonesia maupun atas kesadaran sendiri, saat ini sudah seharusnya selalu menggunakan masker untuk berjaga-jaga ketika sedang di luar rumah atau beraktifitas.
Jika masker medis saat ini hampir langka dan jikalau ada harganya hampir berlipat lipat, tidak mengurangi manfaat jika harus menggunakan masker non-medis biasa (kain). Bahkan akan lebih menghemat kantong dan dapat dicuci ulang.
Tapi tentunya pilih masker yang terkait rapat, yang menutup keseluruhan hidung dan mulut, serta gunakan selalu masker 2 atau 3 lapis untuk antisipasi yang lebih aman. Jika Anda ingin tahu spesifikasi masker non-medis yang sesuai persyaratan minimal, simak gambar di bawah ini.
