Tips yang sangat bermanfat dengan Rating 5/5 dari 2 Review pembaca
Kerupuk Gendar (karak) dan Bakso riskan Boraks
Apa yang saya ketahui selama ini ternyata memiliki dampak yang begitu membahayakan tubuh kita. Oleh karenanya saya ingin membagi informasi terkait penggunaan boraks dalam pembuatan, kerupuk gendar (bhs. jawa – Karak). Karak sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Indonesia khususnya P. Jawa. Karak sering dikonsumsi sebagai camilan, teman makan, atau pelengkap sajian. Namun taukah anda jika selama ini telah tercampur boraks dalam pembuatan karak.
Sebenarnya buanyak pada zaman sekarang ini ketidakjujuran dalam perdagangan makanan tanpa kecuali karak. Terkait dengan boraks, boraks adalah garam natrium yang mengandung senyawa aktif asam borat yang memiliki sifat mengawetkan. Boraks berbentuk serbuk, tidak bewarna, dan mudah larut dalam air. Sesungguhnya daya gunanya dibutuhkan dalam industri non pangan seperti industri kertas, pengawet kayu, gelas, dan keramik. Dalam pengobatan misalnya, obat cuci mata (boorwater), salep luka, obat kumur dll. Sehingga penggunaan dalam makanan adalah sebuah kemunduran moral masyarakat kita, karena boraks dapat berbahaya bila terserap oleh tubuh. Padahal di sana ada jenis bahan pengawet yang tergolong aman bagi manusia seperti kalium karbonat, natrium karbonat, karaginan, atau kalsium propionat.
Gendar (dlm bhs. Jawa) adalah makanan yang terbuat dari nasi yang ditumbuk kemudian dicampur dengan air bleng (jiren) dan di ulet. Sayangnya air bleng yang digunakan untuk mengenyalkan nasi yang telah dihaluskan tersebut sebenarnya adalah boraks dalam bentuk tidak murni. Lalu jika gendar ini diiris tipis, kemudian dijemur akan menghasilkan karak. Untuk dimakan biasanya kerupuk gendar kering digoreng terlebih dahulu. Keduanya baik Gendar maupun Kerupuk Karak sama bahayanya jika proses pembuatannya menggunakan air bleng (boraks), karena itu jika anda sangat familiar dengan camilan Karak, pertimbangkan kesehatan anda.
Efek dari boraks yang terserap dalam tubuh tidak seketika. Boraks akan berdampak buruk secara kumulatif di dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh boraks yang terserap dari makanan sedikit demi sedikit akan disimpan secara akumulatif dalam organ hati, testis, dan otak. Boraks yang masuk dalam tubuh dalam jumlah besar dapat menyebabkan gejala seperti pusing, muntah, diare dll. Juga, makanan dengan kandungan boraks yang dikonsumsi dalam kurun waktu lama dapat memicu kanker hati.
Mulai saat ini terapkan perilaku konsumsi makanan dengan lebih bijak demi kesehatan tubuh keluarga kita. Membeli bahan mentah untuk dimasak sendiri adalah ide yang bagus. Atau jika anda penggemar Karak khususnya berhati-hatilah karena proses pembuatanya menggunakan bahan boraks. Jika anda membuat sendiri dengan bahan yang aman, silahkan mengkonsumsi karak itu tidak masalah.
Tidak hanya karak dan gendar makanan klasik yang kita sukai namun mengandung boraks yang berbahaya bagi kesehatan. Borak ternyata sudah kian populer sebagai bahan campuran dalam produksi makanan seperti, mie, ketupat, bakso dll. Padahal boraks telah dilarang pemerintah Indonesia pemakaianya dalam makanan sejak tahun 1979. Bakso mengandung boraks contohnya akan bewarna lebih putih, lebih kenyal, memantul bila dijatuhkan, dan tahan lama. Tentu ciri-ciri apapun akan lebih rumit jika kita berhadapan dengan kondisi sebenarnya. Yang pasti dengan adanya update informasi kita akan lebih waspada dan kritis lagi mengenai makanan yang akan kita konsumsi demi kesehatan kita bersama.
No comments:
Post a Comment